Pandemi tak menyurutkan minat investor berinvestasi di startup lokal

Setidaknya ada tiga startup lokal yang mendapatkan suntikan dana dari investor asing dalam dua bulan terakhir.

Ilustrasi. Bisnis startup. Pixabay.com

Pandemi Corona-19 yang mewabah di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, ternyata tidak menyurutkan minat investor menyuntikkan dananya ke startup lokal. Buktinya, dalam dua bulan terakhir beberapa startup lokal mendapatkan suntikan dana dari investor asing.

Pada 12 Mei 2020, startup ritel Kopi Kenangan, telah mengumpulkan pendanaan Seri B senilai US$109 juta. Investor baru pada pendanaan ini termasuk B Capital, Horizons Ventures, Verlinvest, Kunlun, Sofina, serta investor pendanaan awal Kopi Kenangan yang kembali ikut serta dalam pendanaan seri B, Alpha JWC.

Beberapa hari berselang, tepatnya pada 14 Mei 2020. Accion Venture Lab, inisiatif dari Accion khusus untuk pendanaan seed-stage (tahap awal) startup finansial teknologi inklusif, mengumumkan telah mendanai Pintek, perusahaan finansial teknologi peer-to-peer lending di Indonesia yang berfokus pada akses pembiayaan untuk siswa dan institusi pendidikan, guna meningkatkan akses pendidikan dan kualitas pendidikan di Indonesia.

Kemudian pada 3 Juni 2020, giliran Gojek mengumumkan Facebook dan PayPal resmi menjadi investor di dalam penggalangan dana perseroan. Selain itu, di penggalangan dana putaran yang sama, Google dan Tencent kembali menambah investasi setelah kedua perusahaan itu menanamkan investasi di Gojek pada penggalangan dana putaran sebelumnya. Bergabungnya Facebook dan PayPal sebagai investor, menyusul Google dan Tencent, mendukung Gojek dalam misi mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara, dengan fokus pada layanan pembayaran dan keuangan.

Menurut peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda, masuknya sejumlah investor di startup pada saat pandemi menandakan belum hilangnya kepercayaan investor terhadap prospek bisnis startup dalam negeri.