Pandemi, tiap mal kehilangan Rp900 juta per bulan

Kondisi ini diyakini terus berlangsung hingga program vaksinasi dilaksanakan.

Ilustrasi. Pixabay

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonsus Widjaja, mengatakan, tingkat kunjungan pusat perbelanjaan hingga saat ini masih tertahan di angka 30% dibandingkan waktu normal, sebelum adanya pandemi coronavirus baru (Covid-19).

Transaksi penjualan sekarang pun terbatas pada 40% untuk masing-masing mal atau setara Rp600 juta per bulannya dari total transaksi rata-rata sebesar Rp1,5 miliar per bulannya di kondisi normal. Dengan demikian, setiap bulannya pusat perbelanjaan kehilangan omzet hingga Rp900 juta.

"Transaksi penjualan belum menunjukkan perbaikan yang signifikan karena sampai dengan saat ini masih belum ada perbaikan daya beli masyarakat Indonesia. Transaksi penjualan maksimal hanya 40% dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi," katanya kepada Alinea.id, Sabtu (17/10).

Melihat situasi terkini, menurut Alphonsus, pemulihan tingkat kunjungan di pusat perbelanjaan akan berlangsung lambat. Alasannya, masih masifnya pertambahan kasus positif Covid-19. Mal akan terus terpuruk hingga dijalankannya vaksinasi.

"Berdasarkan pengalaman yang lalu, tingkat kunjungan akan berlangsung secara bertahap dan cenderung lambat. Kondisi pusat perbelanjaan masih akan terus dalam kondisi terpuruk sampai dengan nanti vaksinasi dilaksanakan," ujarnya.