Pasar properti lesu, laba bersih Intiland anjlok hingga 94%

Hingga kuartal III-2019, kinerja penjualan (marketing sales) Intiland juga belum berhasil mencapai target yang ditentukan

PT Intiland Development Tbk. (DILD) membukukan penurunan pendapatan usaha sebesar 23,4%. / Intiland

PT Intiland Development Tbk. (DILD) membukukan penurunan pendapatan usaha sebesar 23,4% menjadi Rp1,9 triliun pada kuartal III-2019, dibandingkan perolehan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp2,4 triliun.

Dari sisi kinerja profitabilitas, emiten pengembang properti ini tercatat membukukan laba usaha yang juga mengalami penurunan sebesar 12,9% menjadi Rp242,9 miliar pada kuartal III-2019, dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp278,9 miliar.

Seiring dengan penurunan pendapatan usaha tersebut, laba bersih perseroan juga ikut tergerus pada kuartal III-2019 dengan adanya peningkatan beban bunga. Hal tersebut mengakibatkan laba bersih emiten bersandi DILD ini anjlok 94,6% menjadi Rp6,52 miliar, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp122,9 miliar.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengatakan penurunan kinerja usaha perseroan tak lepas dari adanya perubahan kondisi pasar properti saat ini. Menurut Archied, untuk menghadapi kondisi tersebut, manajemen Intiland akan meningkatkan kinerja usaha hingga akhir tahun ini. 

"Penjualan produk-produk inventori yang sudah jadi menjadi fokus dan prioritas utama perseroan untuk meningkatkan pendapatan usaha," kata Archied dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin malam (28/10).