Pasar sambut positif kenaikan suku bunga acuan BI

Langkah tersebut diambil setelah data neraca perdagangan menunjukkan defisit cukup besar senilai US$ 1,02 miliar

Seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (19/10)./AntaraFoto

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau. Pergerakan IHSG ini merespons kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang naik 25 basis poin ke 6%. Sementara nilai tukar rupiah ditutup menguat ke posisi Rp 14.665 per dolar AS dari pembukaan perdagangan Rp 14.753 per dolar AS.

Membuka perdagangan, Kamis (15/11), IHSG melanjutkan penguatan. IHSG naik 98 poin (0,62%) ke 5.894,51. Sedangkan indeks LQ45 naik 33 poin (0,91%) ke 934,25.

Sebanyak 226 saham naik, 152 saham turun, dan 135 saham stagnan. Frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 424,165 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 11,445 miliar saham senilai Rp 8,560 triliun. Dana asing masuk tercatat Rp 1,016 triliun. Sementara kapitalisasi pasar mencapai Rp 6.755,353 triliun.

Pendiri dan Direktur Jagartha Advisors FX Iwan mengatakan, keputusan BI menaikkan suku bunga sebesar 25 bps, menuju level 6% memang di luar ekspektasi pasar. Namun langkah tersebut diambil setelah data neraca perdagangan menunjukkan defisit cukup besar senilai US$ 1,02 miliar. "Adapun pada pekan lalu, kita melihat neraca transaksi berjalan (CAD) yang juga semakin melebar," tutur dia, Kamis (15/11). 

Kondisi itu tentunya memerlukan langkah konkret oleh BI untuk menjaga nilai tukar. Apalagi ekspektasi perkembangan kondisi global menunjukan potensi The Fed menaikkan suku bunga di  Desember," ujarnya.