Pelatihan PPHT dorong peningkatan kualitas jeruk Sambas

Pestisida kimia menjadi opsi terakhir untuk pengendalian OPT.

Petugas memeriksa kondisi tanaman jeruk sasaran Program PPHT di Kabupaten Sambas, Kalbar. Dokumentasi Ditjen Hortikultura Kementan

Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggencarkan pelatihan pengendalian hama penyakit terpadu (PPHT) di tengah pandemi coronavirus baru (Covid-19). Upaya ini diintensifkan agar hasil usaha tani berkualitas dan berdaya saing tinggi.

Langkah tersebut seperti yang dilakukan Unit Pengelola Teknis Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat (UPT BPTPH Kalbar). Kini tengah menggencarkan PPHT melalui Program Pengelolaan Terpadu Kebun Jeruk Sehat (PTKJS) guna mengembalikan kejayaan agribisnis di Sambas.

"Pada 2020 ini, Program PPHT Jeruk yang berada di Kabupaten Sambas dialokasikan di tiga kecamatan, yakni Tebas, Selakau, dan Salatiga," ucap Kepala BPTPH Kalbar, Yuliana Yulinda, dalam keterangan tertulis, Jumat (11/9).

Melalui kegiatan tersebut, petani diharapkan tidak lagi memakai pestisida kimia untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT). "Pestisida kimia adalah pilihan terakhir," jelas dia.

Dirinya menerangkan, Program PTKJS tak sekadar menggenjot kuantitas. Banyak cara lain yang sederhana, murah, dan ramah lingkungan dalam membudidayakan tanaman jeruk.