Pembangunan pabrik Hyundai di Indonesia capai 22%

Hyundai akan mengimpor mesin-mesin produksi serta mendatangkan tenaga ahli dari Korea Selatan untuk pembangunan pabriknya.

Ilustrasi mobil Hyundai. Foto Pixabay.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan investasi PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) asal Korea Selatan tetap berjalan. Tahap konstruksi proyek senilai US$1,55 miliar ini bahkan mampu melampaui target yang direncanakan.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan apresiasi atas komitmen para investor, terutama dari Korea Selatan, dalam merealisasikan investasinya. BKPM memastikan juga komitmennya dalam melakukan pengawalan investasi, di antaranya memfasilitasi perizinan, bahan baku, dan menangani persoalan lahan.  

“Saya selalu berusaha menyelesaikan permasalahan investasi dengan tangan saya secara langsung. Ini merupakan bentuk komitmen pemerintah Indonesia menjaga hubungan baik dengan investor dari Korea Selatan," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (30/6).

Sementara itu, Presiden Hyundai Asia Pacific Lee Young Tack menyampaikan saat ini perkembangan pembangunan pabrik HMMI sudah mencapai 22%. Ini membuktikan kemampuan perusahaan dalam melebihi target, karena rencana konstruksi semestinya baru 20% pada tahap sekarang.

“Kami berterima kasih atas bantuan pemerintah Indonesia, khususnya BKPM dalam memfasilitasi investasi kami di Indonesia. BKPM sangat mendorong kami untuk tetap beroperasi selama masa Covid-19 dan juga telah meminta kepada pemerintah daerah mendukung investasi Hyundai agar tetap berjalan," ujar Lee Young Tack.