Pemerintah bangun Jalur Sabuk Merah di perbatasan NTT-Timor

Jalan Sabuk Merah di perbatasan Indonesia-Timor Leste akan menjadi pos pengawasan sekaligus akses untuk meningkatkan aktivitas rakyat.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun jalan perbatasan antara Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan Timor Leste. / Kementerian PUPR

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun jalan sepanjang 179,99 kilometer di perbatasan antara Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan Timor Leste. Jalan ini disebut Sabuk Merah Sektor Timur yang terbentang dari Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain di Kabupaten Belu dan PLBN Motamasin di Kabupaten Malaka.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan jalur Sabuk Merah bukan hanya berfungsi untuk menghubungkan beberapa pos keamanan sepanjang kedua PLBN tersebut, melainkan juga meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Salah satu potensi ekonomi yang bisa didorong adalah sektor pariwisata. Nantinya, Sabuk Merah sektor Timur ini menjadi akses ke sabana Fulan Fehan di Lamaknen, Kabupaten Belu. Ini akan memudahkan wisatawan untuk berkunjung ke spot wisata yang unik dan eksotik ini.

"Dulu kan sulit sekali ke Fulan Fehan ini. Dengan jalan perbatasan kini bisa lebih mudah dijangkau" kata Endra dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (21/5).

Di samping itu, pada kawasan sekitar Fulan Fehan pun terdapat komoditas perkebunan pohon kayu putih, kelor, dan jambu mete. Dengan adanya jalan tersebut, maka akan lebih mudah untuk masyarakat meningkatkan skala produksi dan nilai tambah bagi produk lokal.