Pemerintah buat strategi agar semua devisa kembali

Dari 100% hasil devisa ekspor, hanya 85% saja yang kembali ke dalam negeri. Itu pun belum semua yang sudah dikonversi menjadi rupiah. 

Setelah berhasil mengekspor ke Fiji, pabrik karoseri Laksana akan mengekspor 1.034 bus produksinya ke Bangladesh pada 2018 ini./AntaraFoto

Pemerintah mengharapkan agar eksportir menaruh Hasil Devisa Ekspor (HDE) nya di dalam negeri. Berdasarkan data pemerintah, masih ada 15% devisa dari perusahaan yang masih tertahan di luar negeri.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, menjelaskan dari 100% hasil devisa ekspor, hanya 85% saja yang kembali ke dalam negeri. Itu pun belum semua yang sudah dikonversi menjadi rupiah. 

Memang diakuinya masih ada kendala yang menyebabkan para eksportir belum mengembalikan devisanya ke dalam negeri. Misalkan saja para pengusaha tersebut pernah meminjam di bank di luar negeri. Karena itulah untuk membuat devisa mereka kembali, pemerintah berencana meminta eksportir membuka rekening di bank dalam negeri. 

"Sebenarnya mereka bisa cari bank luar yang punya cabang di dalam negeri juga. Kalau begitu kan dua-duanya terpenuhi. Syarat dari banknya terpenuhi. Devisanya masuk juga terpenuhi, misalnya seperti itu," jelas Darmin, Jumat (27/7) di kantornya. 

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan, eksportir tidak bisa membawa kembali HDE dikarenakan kebutuhan mereka membeli bahan baku, membayar utang dan sejumlah bahan baku yang harus impor.