Pemerintah didesak ambil sikap hadapi larangan ekspor gandum India

Harga gandum di pasar internasional telah naik 58,8% dalam satu tahun terakhir.

produksi gandum, komoditas utama Ukraina, terganggu akibat perang dengan Rusia sehingga mengancam ketersediaan pangan dunia. Pixabay

Pemerintah Indonesia didorong segera melakukan mitigasi berkelanjutan untuk mengatasi pelarangan ekspor gandum dari India. Larangan ekspor gandum itu diterbitkan pemerintah India pada Jumat (13/5) malam.

Direktur Celios, Bhima Yudistira mengatakan, tidak hanya pemerintah saja, tetapi pengusaha di sektor makanan, minuman, dan pelaku usaha ternak perlu berkoordinasi mencari jalan keluar bersama dengan pemerintah.

"Sekarang harus dihitung berapa stok gandum ditanah air, dan berapa alternatif negara penghasil gandum yang siap memasok dalam waktu dekat," katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (14/5). 

Dia berpandangan, bukan tidak mungkin, pemerintah Indonesia bersama negara lain melakukan gugatan kepada India ke WTO. Pasalnya, kebijakan unilateral India merugikan konsumen dan industri di Indonesia.

Lebih lanjut dia menerangkan, India merupakan produsen gandum nomor dua terbesar di dunia setelah China dengan kapasitas produksi 107,5 juta ton. Sementara, Indonesia mengimpor gandum tiap tahun sebesar 11,7 juta ton atau setara US$3,45 miliar. Angka impor nya naik 31,6% dibanding tahun sebelumnya.