Kemenko Perekonomian dorong pemanfaatan minyak jelantah jadi biodiesel

Kemenko Perekonomian mencatat, pemanfaatan minyak jelantah menjadi biodiesel saat ini masih sangat minim.

Ilustrasi. Pixabay.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) mendorong pemanfaatan minyak jelantah menjadi biodiesel, daripada digunakan sebagai minyak daur ulang.

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan, total konsumsi minyak goreng Indonesia mencapai 16,2 juta kilo liter atau 13 juta ton. Dari konsumsi tersebut, minyak jelantah yang berhasil dikumpulkan mencapai 3 juta kilo liter dan sebanyak 1,6 juta kilo liter berasal dari rumah tangga perkotaan besar. 

"Dari jumlah tersebut, kurang lebih hanya 18,5% sisa konsumsi minyak goreng yang dapat dikumpulkan sebagai bahan baku minyak jelantah," kata Musdhalifah dalam webinar, Rabu (23/6). 

Dengan konversi lima liter minyak jelantah menjadi satu liter biodiesel, maka potensi biodiesel yang bisa dihasilkan mencapai 600.000 kilo liter. 

Meski demikian, kata dia, pemanfaatan minyak jelantah menjadi biodiesel, saat ini masih sangat minim. Pasalnya, hanya 20% dari total minyak yang dikumpulkan atau sekitar 570.000 kilo liter yang diolah menjadi minyak jelantah. Sementara, sisanya digunakan sebagai minyak goreng daur ulang atau ekspor.