Pemerintah gandeng start up serap produk pertanian

Pemerintah akan membangun 13,7 juta hektare lahan untuk meningkatkan produksi pertanian.

Menkop dan UKM Teten Masduki (tengah), bersama dengan perwakilan dari startup pertanian usai membahas kerjasama pemanfaatan lahan sosial di Kemenkop dan UKM, Jakarta, Senin (13/1/2020). Alinea.id/Nanda Aria.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) akan menggandeng perusahaan rintisan atau start up untuk meningkatkan bisnis pertanian.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, pemerintah telah membagikan 4 juta hektare (ha) lahan dalam bentuk perhutanan sosial kepada petani sebagai program reforma agraria.

"Saat ini sudah dibagikan hampir 4 juta ha dari total 13,7 juta ha. Mereka akan kita dorong dalam kluster-kluster per 50 atau 100 ha supaya bisa dikelola dalam skala bisnis," kata Teten di Jakarta, Senin (13/1).

Teten juga mengatakan pemerintah tertarik menggandeng start up karena memiliki model bisnis dan perencanaan yang baik di bidang pertanian. Dengan bantuan start up, diharapkan para pemilik tanah dapat memanfaatkan lahannya untuk bisnis yang lebih besar.

"Para start up ini kan tahu soal supply dan demand di pasar. Saya juga berharap start up ini bisa menjadi offtaker (pembeli) untuk produk yang dihasilkan petani penggarap pemanfaatan perhutanan sosial," ujarnya.