Pemerintah jelaskan strategi defisit di bawah 3% pada 2023

Pemerintah akan menurunkan defisit ini secara bertahap.

Pekerja melakukan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (15/5/2020). Foto Antara/Dhemas Reviyanto/wsj.

Pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi mengembalikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di bawah 3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2023. Seperti diketahui, defisit APBN kembali melebar menjadi 6,34% dari 5,07%.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu, mengatakan, pemulihan defisit akan dilakukan hati-hati agar tak membahayakan perekonomian.

"Pemulihannya harus kita buat semulus mungkin menuju di bawah 3% dalam tiga tahun. Dengan demikian pada 2021, sudah pasti penurunannya tidak terlalu tajam dari 6,34%," kata Febrio dalam konferensi virtual BKF, Kamis (4/6).

Febrio menjelaskan, apabila pada 2021 defisit anggaran langsung turun ke 3%, justru akan membahayakan perekonomian. Sebab, hal tersebut menunjukkan target pertumbuhan ekonomi yang tak tercapai akibat kontribusi belanja pemerintah yang berkurang seketika.

Itulah sebabnya pemerintah akan menurunkan defisit ini secara bertahap. Dia mencontohkan, di 2021, kemungkinan defisit masih berada di atas 4%.