Kejar bauran energi, pemerintah kawal pembangkit EBT operasi sesuai target

Bauran EBT baru mencapai 11,5% dari total energi nasional sampai dengan akhir tahun 2021.

Ilustrasi PLTA, salah satu pembangkit energi baru terbarukan (EBT). Pixabay

Pemerintah memiliki target bauran energi sebesar 23% pada 2025. Demi mengejar target ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal mengawal pembangunan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) agar beroperasi secara komersial (commercial operation date/COD) sesuai target.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menyampaikan, pihaknya akan melakukan pemantauan bersama PT PLN (Persero).

"Kami bersama dengan PLN memastikan bahwa titik-titik COD masih sesuai. Kami punya tim bersama untuk memantau ini," kata Dadan dalam keterangan resminya, Selasa (8/2).

Menurutnya, bauran EBT baru mencapai 11,5% dari total energi nasional sampai dengan akhir tahun 2021. Dengan demikian, masih butuh 11,5% lagi untuk mencapai target 23% pada 2025.

Selama rentang waktu tersebut, kata Dadan, PLN bersama swasta akan bekerja keras mencapai 10 gigawatt (GW) hingga 2025. Kemudian, ditargetkan bauran EBT mencapai 20,9 GW pada 2030 sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2021-2030.