Pemerintah klaim Indonesia dapat benefit Presidensi G20

Saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia tertinggi setelah China dan India.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengetuk palu sebagai simbol Indonesia secara resmi menjadi Presidensi G20 pada 2020 di sela-sela KTT G20 di Roma, Italia, pada Minggu (31/10/2021). Foto BPMI Setpres/Laily RE

Amanah sebagai Presidensi G20 diklaim dapat memberikan beberapa dampak positif bagi perekonomian nasional. Mengerek konsumsi domestik hingga Rp1,7 triliun, misalnya.

Selain itu, sambung Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan, Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto, penambahan PDB nasional Rp7,4 triliun, pelibatan UMKM, dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 33.000.

"Lalu dalam jangka panjang, branding Indonesia di mata dunia akan meningkatkan confidence dari negara-negara lain terhadap Indonesia dan Indonesia dapat menjadi central stage di dunia," ucapnya dalam telekonferensi, Senin (6/12).

"Forum G20 ini juga diharapkan dapat mendorong komitmen investasi dari anggota G20 dan organisasi internasional,” imbuhnya.

Haryo sesumbar, Presidensi G20 turut menambah wawasan masyarakat, khususnya generasi muda, bahwa keberadaan Indonesia dari sisi ekonomi, letak geografis, dan sikap politiknya diperhitungkan negara-negara lain baik. "Tentu saja ini akan menumbuhkan kebanggaan tersendiri.”