Pemerintah optimistis penggunaan B20 terealisasi dalam 3 bulan

Penggunaan B20 akan menghemat devisa hampir US$5,5 milliar per tahun

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (20/7). Rapat terbatas tersebut untuk membahas percepatan kebijakan kewajiban (mandatori) biodiesel./ Antara Foto

Pemerintah akan segera menerapkan program penggunaan bauran minyak sawit dalam solar sebesar 20% (Biodiesel 20/B20). Menko Perekonomian Darmin Nasution menyampaikan, Indonesia bakal menghemat devisa hampir US$5,5 milliar per tahun jika kebijakan ini terlaksana.

Darmin Nasution menjelaskan, penghematan devisa itu bisa menutup defisit migas. Sehingga jika nonmigas mengalami surplus, maka neraca perdagangan bangsa pun akan membaik.

"Tapi pasti perlu waktu beberapa bulan untuk melaksanakan itu," ujarnya usai merayakan HUT Kemenko Perekonomian ke-52, Minggu (22/7) di kantornya.

Sebelumnya, B20 dalam konsumsi solar hanya diwajibkan kepada kendaraan bersubsidi atau public service obligation (PSO), seperti kereta api.‎ Namun nantinya B20 akan wajib digunakan pada kendaraan non-PSO, seperti alat-alat berat di sektor pertambangan, traktor atau ekskavator, termasuk juga diperluas ke kendaraan-kendaraan pribadi.

Dengan adanya kebijakan ini, pemerintah pun akan merevisi Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2015 tentang Penghimpunan dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit, yang hanya mengisyaratkan kewajiban B20 kepada kendaraan PSO.