Pemerintah pertimbangkan tambah utang negara dalam mata uang China

Kementerian Keuangan mempertimbangkan menambah utang dalam mata uang yuan jika lebih menguntungkan ketimbang dolar AS.

Ilustrasi / Pixabay

Kementerian Keuangan menyatakan pemerintah akan mempertimbangkan untuk menambah porsi utang luar negeri menggunakan mata uang China yakni yuan atau renminbi. 

Direktur Surat Utang Negara Kemenkeu Loto Srinaita Ginting mengatakan, saat ini porsi utang luar negeri Indonesia dalam bentuk yuan masih sangat kecil angkanya, yakni hanya sebesar 0,04% dari keseluruhan pada 2019.

“Jika dibandingkan dengan mata uang lainnya, porsi utang negara didominasi oleh dolar Amerika Serikat, euro, dan yen,” kata Loto ditemui di Jakarta, Kamis (25/7).

Loto mengatakan, ke depannya, rencana menambah utang luar negeri dalam yuan harus mempertimbangkan efisiensi biaya. Pemerintah harus mengkaji lebih dulu, posisi yuan dibandingkan dengan tiga mata uang tadi.

“Kalau kita memang mau efficiency cost, ini bisa jadi perbandingan apakah lebih atau sepadan dengan instrumen yang ada. Kalau dia istilahnya memang kompetitif dia bisa dipertimbangkan,” ujarnya.