Pemkab Cianjur minta tambahan 8000 guru

Bupati Cianjur menegaskan akan terus berjuang untuk memenuhi tenaga pendidik di Kabupaten Cianjur, terutama pada jenjang SD dan SMP.

Ilustrasi ASN/Alinea.id/Oky Diaz

Situasi pandemi Covid-19 telah mendorong segala aspek untuk terus beradaptasi dan bertransformasi dalam berbagai aktivitas kehidupan. Dampak pandemi Covid-19 telah memicu disrupsi atau perubahan besar dan fundamental pada berbagai sektor kehidupan menuju revolusi industri 4.0. Hal itu terlihat dari semakin majunya teknologi cloud computing yang telah membawa perubahan di semua bidang kehidupan termasuk terhadap dunia pendidikan. 

Saat ini proses pendidikan pada semua tingkatan harus dijalankan dengan pembatasan interaksi dan pertemuan fisik di sekolah maupun di kampus. Situasi ini merupakan sebuah ujian sekaligus dorongan bagi ketangguhan Bangsa Indonesia menghadapi tantangan dan terus bertumbuh disegala bidang, termasuk dibidang pendidikan Indonesia.

“Pemerintah Kabupaten Cianjur sedang berupaya keras, mendorong, meningkatkan, kualitas pelayanan masyarakat diberbagai sektor pembangunan termasuk sektor pendidikan sebagai bagian dari implementasi visi dan misi Cianjur, yakni mewujudkan masyarakat Cianjur yang mandiri, maju, religius, berakhlak mulia. Melalui rencana realisasi kerja di masa pandemi Covid-19 kami terus berupaya melakukan peningkatan penatakelolaan kualitas pelayanan pendidikan untuk menghadapi pergeseran paradigma guru dalam menghadapi transpormasi digital dibidang pendidikan,” ucap Bupati Kabupaten Cianjur Herman Suherman dalam Webinar Pendidikan: Kabupaten Cianjur pada Kamis (14/10).

Namun dia mengaku masih terkendala. Salah satunya dengan keberadaan dan ketersediaan tenaga pendidik di kelas. Sekolah-sekolah di Kabupaten Cianjur memberdayakan tenaga pendidik berstatus honor dengan penggajian dibebankan kepada keuangan Biaya Operasional Sekolah atau BOS. Dan hal ini berpengaruh besar terhadap beban biaya sekolah untuk anggaran peningkatan mutu pendidikan.

Disamping keharusan para guru yang saat ini dituntut untuk berperan lebih dalam proses belajar mengajar di ara pandemi, kondisi tenaga pendidik di Kabupaten Cianjur justru dilaporkan mengalami kekurangan dan kendala dalam beberapa hal terkait.