Pendapatan Astra sepanjang 2017 capai Rp206,1 triliun

Raihan Ini berkat capaian pendapatan yang lebih tinggi dari sebagian besar segmen bisnis perseroan.

Capaian pendapatan yang lebih tinggi dari sebagian besar segmen bisnis. / PT Astra Internasional

Pendapatan bersih konsolidasi PT Astra Internasional Tbk (ASII) meningkat 14% menjadi Rp206,1 triliun dibandingkan dengan 2016. Ini berkat capaian pendapatan yang lebih tinggi dari sebagian besar segmen bisnis.

Laba bersih konsolidasi meningkat 25% menjadi Rp18,9 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai aset bersih per saham tercatat sebesar Rp3.054 pada 31 Desember 2017, meningkat 10% dibandingkan dengan posisi akhir 2016.

Presiden Direktur (ASII) Prijono Sugiarto, mengatakan, nilai kas bersih, di luar grup jasa keuangan, mencapai Rp2,7 triliun pada akhir 2017. Lebih baik bila dibandingkan nilai kas bersih pada akhir 2016 sebesar Rp6,2 triliun. "Penurunan ini disebabkan investasi baru yang dilakukan sepanjang tahun pada jalan tol, properti serta pembangkit tenaga listrik," kata dia dalam keterangannya. 

Sejalan dengan hal tersebut, utang bersih di perusahaan induk, Astra International mencapai Rp9,2 triliun pada akhir 2017. Meningkat dibandingkan pada akhir 2016 sebesar Rp7,1 triliun. Anak perusahaan grup jasa keuangan mencatat utang bersih sebesar Rp46,1 triliun pada akhir 2017, dibandingkan dengan Rp47,7 triliun pada akhir 2016. 

Dividen final sebesar Rp130 per saham (2016: Rp113 per saham) akan diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada April 2018. Usulan dividen final tersebut bersama dengan dividen interim Rp55 per saham (2016: Rp55 per saham) akan menjadikan dividen total pada 2017 menjadi Rp185 per saham (2016: Rp168 per saham). “Dividen final yang diusulkan tersebut berdasarkan pertimbangan meningkatnya utang pada level perusahaan induk Astra International dan rencana investasi lainnya di masa mendatang,” terang dia.