Go-Jek dapat dana segar dari Astra Rp 2 triliun
Isu masuknya Astra ke Go- Jek sudah seminggu terakhir beredar. Tetapi tidak ada satu pihaknya pun yang bersedia mengkonfirmasinya.
PT Astra Internasional Tbk (ASII) akhirnya mengumumkan realisasi investasi modal sebesar US$150 juta atau sekitar Rp 2 triliun di perusahaan penyedia layanan on demand berbasis aplikasi terbesar di Indonesia, Go-Jek. Isu mengenai rencana ini sudah seminggu terakhir beredar, tetapi tidak ada satu pihaknya pun yang bersedia mengkonfirmasinya.
Masuknya Astra ke Go-Jek diyakini berdampak positif terhadap kinerja dua perusahaan. Apalagi kedua perusahaan tersebut merupakan national champion. Tentunya bisa lebih banyak mengeksplorasi berbagai peluang kerjasama untuk meningkatkan produktivitas.
Astra menjelaskan alasannya berkolaborasi dengan unicorn transportasi yakni mendorong masyarakat masuk ke sektor ekonomi informal. Plus, mendukung inovasi produk dan jasa untuk menciptakan pasar baru. “Semuanya guna mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia,” jelas Presiden Direktur PT Astra Internasional Tbk Prijono Sugiarto pada (12/2).
Sejak awal berdiri Go- Jek telah menciptakan lapangan pekerjaan kepada jutaan penduduk Indonesia. Jumlah pengemudi Go-Jek yang terdaftar pada saat ini mencapai lebih dari satu juta pengemudi. Lebih dari 125.000 mitra usaha. Sekitar 300.000 penyedia jasa di platform Go-Jek yang menyediakan berbagai jenis jasa seperti transportasi, pengantaran makanan, kurir barang, jasa kebersihan hingga keperluan pembayaran.
Go-Jek menfasilitasi lebih dari 100 juta transaksi setiap bulannya. Sementara Chief Executive Officer dan Faunder Go-Jek,Nadiem Makarim mengatakan, kedua perusahaan memiliki kepercayaan yang sama. Bahwa, melalui kolaborasi bisa bersama-sama mengakselerasi perkembangan ekonomi serta meningkatkan hajat hidup jutaan penduduk.