Penerbitan surat utang korporasi pada 2019 cenderung stagnan

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memprediksi potensi penerbitan surat utang korporasi akan stagnan di 2019, yakni Rp135,2 triliun

ilustrasi pixabay.com

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memprediksi potensi penerbitan surat utang korporasi akan stagnan di 2019, yakni hanya Rp135,2 triliun.

Pefindo menilai suku bunga Bank Indonesia pada tahun depan masih akan mengalami peningkatan. Seiring dengan normalisasi suku bunga yang masih akan dilakukan Federal Reserve

Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra, mengatakan tingkat suku bunga, membuat biaya bunga (cost of fund) korporasi menjadi lebih mahal. Sehingga sentimen ini menjadi negatif untuk penerbitan surat di tahun depan. Termasuk obligasi, medium term notes (MTN) dan sekuritisasi.

"Tingkat suku bunga ada kemungkinan masih akan naik tahun depan. Hal itu berdampak negatif ke penerbitan obligasi," kata Salyadi di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (21/12).

Jumlah obligasi korporasi yang akan jatuh tempo pada tahun depan nilainya mencapai Rp 112,4 triliun. Kondisi ini akan menjadi salah satu katalis positif yang mendorong tingkat penerbitan obligasi korporasi. Apalagi biasanya perusahaan memiliki kebutuhan untuk melakukan pembiayaan kembali (refinancing) utang yang jatuh tempo.