Pengamat ekopol: Kualitas kebijakan Indonesia semakin buruk

Persoalan kebijakan yang tidak efektif tersebut, telah menciptakan disparitas harga yang tinggi, antara produk dalam dan luar negeri.

Pengamat ekonomi politik Ichsanuddin Noorsy. Foto alumni.unair.ac.id

Pengamat politik ekonomi Indonesia Ichsanuddin Noorsy mengatakan, maraknya importasi ilegal di Indonesia disebabkan oleh kualitas kebijakan yang semakin buruk dari tahun ke tahun. Hal itu terlihat dari cukup banyaknya persoalan yang tidak terselesaikan selama bertahun-tahun.

"Kualitas kebijakan Indonesia semakin buruk, atau dalam bahasa kebijakan publik makin tidak efektif," katanya dalam webinar, Rabu (13/1).

Persoalan kebijakan yang tidak efektif tersebut, telah menciptakan disparitas harga yang tinggi, antara hasil produk dalam negeri dan luar negeri. Di mana produk impor lebih murah, dan oleh karenanya memancing munculnya banjir barang impor.

Di samping itu, pengawasan yang lengah di beberapa pintu masuk barang, seperti di Pelabuhan Batam, telah membuat barang-barang impor ilegal masuk dan membanjiri pasar domestik. Sehingga produk dalam negeri kalah saing.

"Ada belasan pelabuhan yang tidak terkendalikan oleh pemerintah," ujarnya.