Pengamat: PPKM akan membawa dampak pada sektor properti

Selama pembatasan tidak berlanjut, peluang untuk pemulihan ekonomi dan perbaikan sektor properti masih terbuka.

Tamu berada dalam kamarnya di salah satu hotel bintang lima di Banda Aceh, Aceh, Jumat (3/4/2020). Foto Antara/Ampelsa.

Sektor properti digadang-gadang akan bangkit kembali pada 2021, mengikuti pemulihan ekonomi yang tengah berjalan dan tren suku bunga rendah. Namun, kebijakan pencegahan penyebaran Covid-19 seperti Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dikhawatirkan malah akan menekan kinerja sektor properti.

Senior Associate Director Research dari Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan, penerapan PPKM memang dapat memberikan dampak bagi sektor properti di Jawa dan Bali.

"Maksud dari pembatasan aktivitas pasti bertujuan untuk kebaikan. Namun, dampaknya ke sektor properti akan signifikan pada hotel dan ritel," kata Ferry, Jumat (15/1).

Pembatasan aktivitas tersebut terkait langsung dengan kedua kelas aset tersebut. Meski demikian, selama pembatasan tidak berlanjut, peluang untuk pemulihan ekonomi dan perbaikan sektor properti masih terbuka.

Kendati begitu, masih terdapat berbagai peluang untuk perusahaan di sektor properti menyiapkan pertumbuhannya dalam dua hingga tiga tahun ke depan. Dia mencermati, terdapat sejumlah sentimen yang mendukung pertumbuhan sektor properti.