Pengamat sebut hilirisasi mineral mesti diterapkan

Dengan adanya kebijakan seperti itu dapat mendukung pembangunan ekonomi nasional.

Ilustrasi Alinea.id/Bagus Prio.

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi, menanggapi kebijakan pemerintah yang kembali menekankan komitmennya untuk menghentikan ekspor bahan mentah secara bertahap dalam beberapa tahun ke depan. Bahan mentah yang akan dihentikan ekspornya adalah bauksit, tembaga, timah, dan emas.

Menurut Fahmy Radhi, keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghentikan ekspor bahan mentah pertambangan sangat tepat dan strategis. Hal itu sebagai langkah hilirisasi mineral.

“Alasan pertama, nilai tambah bahan mentah hasil tambang sangat rendah. Kedua, saatnya Indonesia melakukan hirisasi dan pengolahan untuk menghasilkan nilai tambah yang lebih besar. Ketiga, hasil pengolahan tersebut, bisa digunakan sebagai bahan baku utama industri, dengan menciptakan keterkaitan industri di dalam negeri," imbuh Fahmy Radhi kepada Alinea.id, Rabu (2/2).

Dengan membatasi, maka pasokan bahan baku di Indonesia akan terpenuhi. Contohnya dalam industri yang sedang dicanangkan yaitu bahan baku mobil listrik.

“Nikel diolah menjadi bahan baku utama industri baterai. Lalu baterai menjadi komponen utama mobil listrik," pungkasnya.