Pengangguran dari SMK dan perguruan tinggi paling besar

Jumlah yang menganggur dari lulusan SMA dan perguruan tinggi paling besar.

Jumlah yang menganggur dari lulusan SMA dan perguruan tinggi paling besar. / Antara Foto

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyatakan jumlah penganggur dengan latar belakang pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK) dan perguruan tinggi masih besar hingga 2018. Di sisi lain, jumlah penganggur dari latar belakang pendidikan lain cenderung mengalami penurunan.

“Inilah problem utamanya, yang terampil dan terdidik naik tingkat penganggurannya. Ini mungkin banyak masalahnya,” kata Peneliti Indef Eko Listiyanto di Jakarta, Kamis (14/3).

Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dipaparkan Indef, angkatan kerja per Agustus 2018 sebanyak 131,01 juta. Dari jumlah angkatan kerja tersebut, sebesar 94,66% atau 124,01 juta adalah pekerja. Sementara sisanya 5,34% atau 7 juta adalah penganggur.

Jumlah yang menganggur dari lulusan SMA paling besar yakni sebanyak 1,93 juta atau 27,57% dan SMK 1,73 juta penganggur atau 24,74%. Sementara itu, jumlah penganggur lulusan pendikan akademisi sebanyak 220.000 (3,16%) dan sisanya penganggur lulusan akademisi universitas sebanyak 730.000 (10,42%) penganggur.

Menurut dia, ada beberapa faktor yang menyebabkan pengangguran berlatar belakang SMK atau perguruan tinggi terus meningkat. Salah satunya, terlalu memilih pekerjaan yang hendak dijalani selepas dunia pendidikan.