Jeritan pengembang minta bank tak naikkan bunga kredit

Bunga KPR dan kredit konstruksi yang berlaku saat ini saja sudah sangat tinggi. Bunga KPR di atas 10%, dan kontruksi mencapai 14%.

Pengembang properti meminta perbankan untuk tak menaikkan suku bunga kredit menyusul kenaikan bunga acuan Bank Indonesia / Shutterstock

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia diyakini belum berdampak langsung terhadap industri properti. Kendati begitu, pengembang masih menunggu langkah perbankan nasional dalam menentukan bunga kredit pemilikan rumah (KPR) maupun bunga konstruksi.

Sekretaris Jenderal DPP Real Estate Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengakui kalau perbankan belum menaikkan bunga kredit, dalam waktu dekat. Namun demikian, bunga KPR dan bunga kredit konstruksi yang berlaku saat ini saja sudah sangat tinggi. Adapun bunga KPR saat ini di atas 10%, sedangkan bunga kredit konstruksi berkisar 12%-14%.

“Margin keuntungan bank dari bunga ini juga sudah sangat besar. Ini yang kami harapkan bisa dibantu supaya bunga turun ke single digit,” kata Totok saat dihubungi Alinea.

Meski demikian, pihaknya melihat adanya dukungan positif dari pemerintah ke sektor properti. Apalagi pelaku industri properti telah melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo pada Senin (28/5) lalu untuk membahas keberlangsungan industri ini.

Pada kesempatan itu, Presiden menyatakan bakal memberikan perhatian khusus terhadap industri properti di tanah air. Di antaranya melakukan kajian mengenai keuntungan perbankan dari bunga kredit bersama Otoritas jasa Keuangan (OJK).