Pengembangan energi B100 ditargetkan selesai dalam 3 tahun

Peralihan penggunaan bahan bakar minyak ke bahan bakar nabati secara bertahap.

Pekerja memuat tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Pematang Raman, Kumpeh, Muarojambi, Jambi, Jumat (15/2/2019). Antara Foto

Janji Presiden Joko Widodo yang menargetkan produksi bahan bakar nabati campuran sampai 100% dijawab oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno. Menurut Rini, target produksi bahan bakar nabati campuran 100% atau B100 akan selesai dalam jangka waktu 3 tahun ke depan.

“Kalau B100 bisa lah tiga tahun ke depan selesai. Namun belum sepenuhnya langsung tergantikan, masih butuh waktu lama untuk menyeluruh,” kata Menteri BUMN, Rini Soemarno di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (18/2).

Rini menjelaskan, peralihan penggunaan bahan bakar minyak ke bahan bakar nabati belum sepenuhnya dapat tergantikan. Namun dia berjanji, paling tidak akan digantikan secara bertahap, yakni B50 atau 50% terlebih dahulu menggunakan biodiesel.

Menurutnya, investasi program untuk menuju B50 paling dekat adalah dengan membangun kilang green refinery yang dapat memproduksi BBN B50. Untuk membangun kilan tersebut, butuh investasi sekitar 800 juta dolar AS. Tak sendiri, PT Pertamina akan bekerja sama dengan ENI, perusahaan migas asal Italia.

Sebelumnya, pada debat kedua Pilpres 2019 yang berlangsung pada Minggu (18/2) di Hotel Sultan, Jakarta, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyebutkan saat ini Indonesia sedang menuju proses pengembangan energi B100 atau campuran biodiesel 100% pada BBM.