Penjualan bijih besi ZINC melesat 676,3%

Laba bersih ZINC juga mengalami lonjakan 148,0% atau mencapai Rp65,4 miliar dari Rp26,4 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Salah satu lokasi tambang milik ZINC. Foto istimewa

PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) sebagai emiten produsen base metal di Indonesia, menangkap peluang dari kenaikan harga komoditas serta pemulihan ekonomi global. ZINC mencatatkan, bahwa sampai dengan September 2021 penjualan mencapai Rp612,6 miliar atau meningkat 61,0% dibandingkan dengan periode yang sama di 2020. 

Sementara, untuk laba bersih ZINC juga mengalami lonjakan 148,0% atau mencapai Rp65,4 miliar dari Rp26,4 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Pencapaian ini didorong oleh meningkatnya penjualan bijih besi ZINC pada kuartal III-2021 yang mencapai 676,3% atau sebesar Rp57,5 miliar. Selain itu, pada tahun ini ZINC juga mendapatkan tambahan penjualan dari konsentrat besi sebesar Rp100,1 miliar.

Direktur ZINC Evelyne Kioe menjelaskan, pencapaian kinerja yang positif di kuartal ketiga ini tidak terlepas dari tren peningkatan harga komoditas yang masih berlanjut serta didukung oleh upaya perusahaan dalam meningkatkan kapasitas produksi. 

"Hingga September 2021 ini, total produksi ZINC telah mencapai sekitar 350.000 ton, dan kami berharap hingga akhir tahun dapat mencapai target produksi kami yaitu sebesar 564.000 ton," ujar Evelyne dalam siaran pers, Kamis (4/11).

Hingga kuartal III-2021, penjualan ZINC didominasi oleh penjualan konsentrat seng yang tercatat mencapai Rp260,4 miliar atau berkontribusi sebesar 42,5% terhadap total penjualan ZINC. Kemudian, diikuti oleh penjualan konsentrat besi sebesar Rp100,1 miliar, perak sebesar Rp98,6 miliar, konsentrat timbal sebesar Rp95,9 miliar, dan penjualan bijih besi sebesar Rp57,5 miliar.