Penjualan rumah terus merosot

Penurunan penjualan rumah di Jawa Tengah sudah terjadi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Pramuniaga menunjukkan maket properti rumah hunian yang dipajang dalam Pameran Properti di Malang Olympic Garden, Jawa Timur, Senin (19/11)/ Antara Foto.

"Tetanggaku menjual rumahnya (meski msh menyisakan 14 thn kredit) dan memilih mengontrak.. Dia memilih itu drpd menjual mobil barunya," demikian sepenggal status Facebook salah satu warganet. 

Benarkah minat masyarakat untuk memiliki hunian mulai menurun? 

Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah mengakui penjualan rumah terus turun seiring dengan bergesernya prioritas konsumsi masyarakat. Berdasarkan data REI, penurunan penjualan rumah di Jawa Tengah sudah terjadi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Penjualan rumah dan apartemen di Jawa Tengah pada tahun 2016 terealisasi 11.500 unit. Angka itu terus merosot dan di 2017 hanya mencapai 8.900 unit. "Selanjutnya, tahun ini hingga bulan September baru terjual 5.600 unit," katanya.

Dari total penjualan tahun ini, sekitar 60%-nya merupakan rumah subsidi atau harga Rp130 juta. Lalu, sisanya merupakan hunian dengan harga Rp250 juta hingga Rp1 miliar.