Penyaluran pembiayaan fintech melambat selama pandemi Covid-19

Penyelenggara fintech P2P lending khususnya sektor multiguna mengurangi penyaluran pinjaman baru untuk mengantisipasi gagal bayar.

Ilustrasi fintech. Foto Istimewa

Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mencatat, penyaluran pembiayaan fintech peer to peer (P2P) lending mengalami perlambatan selama pandemi Covid-19. Secara umum penurunan terjadi hampir pada sebagian besar platform penyelenggara fintech P2P lending.

Ketua Harian AFPI Kuseryansyah mengatakan meskipun mengalami penurunan, namun ada beberapa sektor yang terjadi peningkatan penyaluran pembiayaan, khususnya di sektor produktif. Yakni pembiayaan di sektor kesehatan seperti UMKM farmasi dan alat pendukung kesehatan.

"Begitu juga sektor yang terkait distribusi pangan, produk agrikultur, makanan kemasan. Sektor telekomunikasi dan online ecosystem yang menjadi layanan juga semakin banyak digunakan untuk mendukung kehidupan sehari-hari dan berpotensi untuk berkembang terus seiring pergeseran perilaku konsumsi masyarakat," ujar Kuseryansyah dalam konferensi virtual AFPI, Senin (13/7).

Kuseryansyah melanjutkan, di masa Covid-19 ini, industri fintech P2P lending akan menjaga kinerja positif dengan selektif menyalurkan pembiayaan, khususnya ke peminjam baru. Hal tersebut diharapkan dapat menjaga peran aktif fintech P2P lending untuk meningkatkan pendanaan bagi masyarakat, yang selama ini belum tersentuh lembaga keuangan formal.

"Mengingat kebutuhan pembiayaan masyarakat sangat besar, yakni lebih dari Rp1.000 triliun dan diharapkan, fintech P2P lending yang per Mei 2020 tercatat 158 penyelenggara bisa berperan,” katanya.