Produk-produk asal China dikenakan tarif hingga 145% oleh Presiden AS Donald Trump.
Produk-produk impor dari Tiongkok potensial membanjiri pasar domestik Indonesia di tengah perang tarif antara China dan Amerika Serikat. Jika tidak diantisipasi dengan baik oleh pemerintah, banjir produk China itu bisa berdampak buruk pada pengusaha lokal.
Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) Daniel Suhardiman mengatakan setidaknya ada dua faktor utama yang bakal memicu banjir produk China ke Indonesia. Pertama, Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar di Asia dengan jumlah populasi sekitar 280 juta orang.
"Oleh karena itu, Indonesia masih dianggap memiliki daya beli yang tinggi dibanding negara-negara tetangga di Asia Tenggara yang penduduknya jauh lebih sedikit," kata Daniel kepada Alinea.id, Jumat (18/4).
Faktor kedua ialah berlakunya sistem pasar bebas imbas kesepakatan negara-negara Asean dengan China. Dengan sistem itu, barang apa pun bisa mudah masuk ke Indonesia.
"Termasuk barang tidak berkualitas bisa masuk karena non-tariff measures-nya (regulasi) yang rendah sekali. Kita enggak akan kuat (bersaing dengan produk China)," kata Suhardiman.