Perangkap inovasi siswa SMK atasi hama bawang merah

Temuan tersebut ramah lingkungan, sehingga meningkatkan kualitas produk.

Serangga terperangkap pada light trap insect di lahan budi daya bawang merah di Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, DIY. Dokumentasi Ditjen Hortikultura Kementan

Seorang anak petani di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menciptakan perangkap serangga berbasis cahaya (light trap insect). Padahal, masuk mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Pengasih.

Penemu inovasi ini, Ihsan Muchlis Amirudin, menyatakan, ide pembuatan berawal dari keprihatian terhadap orang tuanya yang kesulitan mengendalikan hama ulat bawang merah. Lalu mencari informasi dan berhasil membuat perangkap yang dinamainya light trap insect.

"Dalam hamparan satu hektare bawang merah, menggunakan 20 unit light trap. Alat tersebut dapat memerangkap ngengat ulat bawang sebanyak 50 ekor per malam dan bahkan bisa lebih banyak jika populasi tinggi," ucapnya, dalam keterangan tertulis, Jumat (21/8).

"Hama yang banyak terperangkap di antaranya ngengat ulat bawang, ngengat ulat grayak, kepinding tanah, dan masih banyak hama lainnya," imbuh siswa Kelas XI ini. 

Komponen utama perangkap terdiri dari lampu light emitting diode ultraviolet (LED UV), paralon penyangga, dan nampan. Kemudian, saklar otomatis agar beroperasi dengan sendirinya saat malam dan berhenti kala siang hari.