Percepatan industri dirgantara untuk tunjang konektivitas

Kebangkitan bisnis dirgantara khususnya penerbangan niaga di Indonesia dalam lima tahun belakangan ini memang sungguh luar biasa

Menteri BUMN Rini Soemarno (ketiga kanan) didampingi Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (DI) Elfien Goentoro (tengah) mengunjungi stan pada Indonesia Business & Development Expo (IBDExpo) 2018 di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (6/10)./AntaraFoto

Kementerian Kemaritiman dukung percepatan proyek strategis nasional Program Industri Dirgantara. Dukungan ini dilakukan karena pesawat merupakan salah satu infrastruktur penunjang konektivitas. 

"Saat ini memang wahana tersebut, kapal terbang dan kapal laut belum dianggap menjadi infrastruktur. Padahal Industri pesawat ini merupakan salah satu moda tol udara, penunjang konektivitas antar daerah di Indonesia," kata Asisten Deputi Industri Penunjang Infrastruktur Kementerian Kemaritiman Firdausi Manti, di hotel Sari Pan, Jakarta Pusat, Kamis (29/11). 

Pemerintah pun ikut melakukan dukungan pembiayaan pada industri dirgantara ini. Salah satunya dukungan terhadap pesawat N219 yang dirancang oleh PT Dirgantara Indonesia. Melalui kementerian perindustrian dan juga lembaga antariksa penerbangan nasional. 

Salah satu industri dirgantara yang juga akan dibantu pemerintah, adalah PT Regio Aviasi Industri (RAI), yang merupakan perusahaan produksi pesawat yang didirikan oleh BJ Habibie. 

Kebangkitan bisnis dirgantara khususnya penerbangan niaga di Indonesia dalam lima tahun belakangan ini memang sungguh luar biasa, salah satu contoh terjadi pada maskapai komuter yang didirikan pada 2007, Susi Air.  Armadanya sudah mendekati sekitar 45 pesawat turbo propeller jenis Grand Caravan berpenumpang 12 seater ke atas sampai dengan 20 seater.