Perdagangan dunia diramal minus 32%, bagaimana Indonesia?

Neraca perdagangan Indonesia Januari-April yang mencatatkan surplus sebesar US$2,2 juta. Namun, perlu diwaspadai.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Perekonomian dunia harus bertekuk lutut saat pandemi Covid-19 menyerang lebih dari 120 negara. Organisasi moneter dunia, IMF memperkirakan ekonomi dunia 2020 akan terpuruk minus 3% akibat virus yang pertama kali menyerang Wuhan, China ini.

Perdagangan dunia juga diprediksi tak sanggup menggeliat. IMF meramal perdagangan dunia tahun ini minus 11%. Perhitungan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) bahkan lebih parah. WTO menyebut perdagangan dunia akan terperosok antara 13% hingga 32%.

"WTO bahkan meramalkan perdagangan dunia akan terhempas sangat dalam yaitu antara negatif 13% sampai negatif 32%," kata Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, Srie Agustina dalam video conference, Senin (8/6).

Namun, di tengah prediksi perlambatan pertumbuhan perdagangan dunia tersebut, perdagangan Indonesia dinilai masih menunjukan tren yang positif. Hal tersebut terlihat dari neraca perdagangan Januari-April yang mencatatkan surplus sebesar US$2,2 juta.

Surplus disumbang oleh peningkatan ekspor sebesar 0,44% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi US$53,95 miliar. Sementara impor mengalami penurunan 7,78% (yoy) menjadi US$51,71 miliar. "Kalau dilihat impor di April 2020 ternyata menurun cukup dalam sebesar minus 18,6%," ujarnya.