IHSG dibuka lemah usai AS-China teken perjanjian dagang fase I

Amerika Serikat (AS) akan tetap mengenakan bea masuk untuk produk impor asal China.

Ilustrasi pergerakan Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto Antara.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah ke level 6.275 pada perdagangan hari ini, Kamis (16/1). Pelemahan IHSG akibat respons negatif dari perjanjian dagang fase pertama yang menyebutkan Amerika Serikat (AS) akan tetap mengenakan bea masuk untuk produk impor asal China.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper mengatakan dalam perjanjian fase I ini, masing-masing pihak memperkuat provisi antipencurian properti intelektual. Selain itu, China juga meningkatkan pembelian produk pertanian dari AS hingga US$200 miliar.

"Perjanjian dagang ini tidak melepaskan tarif yang dikenakan pada impor dari AS ke dalam China. Beberapa investor justru menganggap perjajian ini cukup lemah karena tarif tidak dihapuskan," kata Dennies, Kamis (16/1).

Setelah penandatanganan perjanjian fase I ini, bursa Amerika Serikat ditutup menguat. Dow Jones ditutup di level 29.030 atau naik 0.31%, NASDAQ ditutup di level 9.258 atau naik 0.08%, dan S&P 500 ditutup di level 3.289 0.19%.

Adapun sentimen dari dalam negeri, menurut riset harian dari Samuel Sekuritas, datang dari rilis data Badan Pusat Statistik (BPS) soal neraca perdagangan Indonesia per Desember 2019 yang tercatat defisit US$28 juta atau turun dibandingkan defisit November 2019 sebesar US$1,3 miliar. Indonesia membukukan neraca perdagangan defisit yang lebih baik dari perkiraan pada bulan Desember 2019.