Pertamina-Adnoc sepakati pengembangan kilang Balongan

Pertamina dan perusahaan migas Abu Dhabi, ADNOC, akan mengembangkan kompleks kilang terintegrasi petrokimia di Balongan.

Suasana kawasan kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, Jawa Timur, Sabtu (21/12/2019). PT Pertamina (Persero) berencana mengembangkan kawasan tersebut menjadi pusat industri petrokimia yang terintegrasi dengan kilang nasional. Foto Antara/Moch Asim.

Pertamina dan Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk menggali lebih lanjut potensi pengembangan kompleks kilang terintegrasi petrokimia di Balongan, Jawa Barat. 

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan MoU ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan comprehensive strategic framework (CSF) yang telah ditandatangani kedua belah pihak pada Juli 2019. CSF ini bertujuan membuka peluang kerja sama di seluruh mata rantai bisnis minyak dan gas (migas), baik di UEA, Indonesia, ataupun internasional. 

Nicke melanjutkan, Pertamina dan ADNOC meningkatkan kesepakatan ke arah yang lebih strategis dan spesifik. Di antaranya mengevaluasi potensi pengembangan crude to petrochemicals complex di Balongan. Sebagai langkah awal, kedua belah pihak akan mempelajari dan mendalami usulan struktur bisnis dan konfigurasi teknis atas pengembangan kilang tersebut. 

“Potensi kolaborasi dengan ADNOC akan memperkuat langkah bisnis Pertamina, khususnya dalam mengoptimalkan pengembangan kilang petrokimia di Balongan. Sehingga nantinya dapat menghasilkan produk yang bernilai tinggi serta memenuhi permintaan produk petrokimia dalam dan luar negeri terutama polyolefin," ujar Nicke dalam keterangan tertulisnya, Rabu malam (15/1) . 

Potensi kerja sama ini, lanjut Nicke, menjadi penting karena pengembangan crude to petrochemicals complex ini akan terintegrasi dengan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balongan. Sehingga selain akan mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM), hasilnya juga akan meminimalkan impor produk petrokimia.