Pertumbuhan ekonomi China tertekan dampak coronavirus

Pada 2019, pertumbuhan ekonomi China turun menjadi 6,1%.

Pengunjung memakai masker berjalan melewati Shanghai Disney Resort, yang akan ditututp selama liburan Tahun Baru Imlek menyusul penularan virus corona baru di Shanghai, China, Jumat (24/1/2020). Foto Antara/Reuters/Aly Song.

Pertumbuhan ekonomi China mengalami tekanan seiring dengan penyebaran coronavirus di Wuhan, Hubei. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan jika virus tidak terkendali, maka perlambatan ekonomi China bisa berdampak ke dunia.

"Beberapa belahan dunia lain juga mulai kelihatan ada yang melihat potensi kalau ini menyebar terlalu cepat, pertumbuhan ekonomi dunianya bisa lebih rendah," ucapnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (28/1).

Suahasil mengungkapkan, sebagai negara ekonomi terbesar di dunia, pada 2019 saja perekonomian Tiongkok hanya tumbuh sebesar 6,1%. Angka ini turun dibandingkan 2018 yang mencapai 6,6%.

Perlambatan ekonomi China tersebut ikut membuat perekonomian global turun, meskipun bukan satu-satunya faktor penentu. International Monetary Fund (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi global hanya tumbuh 2,9% pada 2019, kemudian tahun 2020 sebesar 3,1%.

Menurut Suahasil, angka pertumbuhan tersebut masih mungkin turun melihat dari gejolak perekonomian global yang didorong oleh sejumlah isu yang merebak sejak awal tahun.