Pertumbuhan kredit mampat akibat daya beli masyarakat rendah

Pertumbuhan konsumsi dan daya beli masyarakat menjadi variabel utama dari pendorong pertumbuhan kredit,

Ilustrasi Alinea.id/Bagus Priyo.

Ekonom BRI Anton Hendranata mengatakan, rendahnya pertumbuhan kredit perbankan dengan kontraksi sebesar 2,4% di 2020, disebabkan oleh rendahnya tingkat konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat.

Padahal pertumbuhan konsumsi dan daya beli masyarakat menjadi variabel utama dari pendorong pertumbuhan kredit, alih-alih penurunan suku bunga kredit,

"Secara ekonometrika, suku bunga kredit perlu turun, namun tidak cukup kuat mendorong pertumbuhan kredit, karena variabel yang paling sensitif adalah pertumbuhan konsumsi dan daya beli masyarakat," katanya dalam webinar ISEI, Kamis (8/4)

Oleh karena itu, agar kredit perbankan tumbuh signifikan pemerintah perlu mendorong pertumbuhan konsumsi dan daya beli masyarakat, utamanya untuk kelompok miskin dan rentan miskin.

"Kita sama-sama tahu, kalau masyarakat level bawah itu kalau punya uang akan langsung dibelanjakan untuk kebutuhan sehari-hari," ujarnya.