Petani Sumedang budi dayakan tanaman cabai gigantik

Tinggi tanaman mencapai 2 meter atau melampaui rata-rata manusia.

Tanaman cabai mhanu di Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Sumedang, Jabar. Dokumentasi DItjen Hortikultura Kementan

Tinggi tanaman cabai di Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (Jabar), mampu mencapai dua meter atau di atas rerata manusia. Padahal, umumnya berkisar 50-70 sentimeter (cm).

"Ini merupakan cabai varietas mhanu. Produktivitasnya mencapai 13,5 ton per hektare (ha). Ini karena masa panennya lebih panjang dibanding varietas lain, yakni sampai 100 hari setelah panen pertama dengan intensitas panen 2-5 hari sekali," tutur pemilik tanaman cabai gigantik sekaligus Ketua Kelompok Tani (Poktan) Jaya Mutik, Ading, dalam keterangan tertulis, Minggu (6/9).

Berdasarkan data Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), varietas mhanu telah didaftarkan CV Halbanero pada 2015. Sehingga, sudah legal untuk diedarkan karena telah melalui proses sertifikasi benih dan mutunya sesuai deskripsi/identitas varietas.

Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto, menyatakan, mutu benih berperan penting dalam usaha tani. "Produksi yang bagus berawal dari benih yang berkualitas. Gunakan selalu benih bersertifikat agar terjamin mutunya," jelasnya.

Karakteristik varietas mhanu terdapat pada bentuk buahnya. Ujung buah yang tumpul, terdapat lekukan, dan penampang melintang buahnya yang bergelombang.