Pilih potensi keuntungan, profil risiko, atau tujuan keuangan?

Mana yang harus dijadikan pertimbangan utama dalam memilih instrumen investasi?

Ilustrasi. Pixabay

Keinginan untuk mengejar cuan atau keuntungan terkadang tidak disesuaikan dengan tujuan keuangan 
maupun profil risiko. Lantas, mana yang harus dijadikan pertimbangan utama dalam memilih instrumen 
investasi: potensi keuntungan, profil risiko, atau tujuan keuangan? Simak penjelasan Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Dimas Ardhinugraha.

Ragam profil risiko 
Tingkat toleransi terhadap risiko yang siap ditanggung oleh seorang investor disebut profil risiko. Profil risiko seseorang bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti usia, tingkat pengetahuan tentang investasi, serta jumlah aset dan kewajibannya. Umumnya profil risiko dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu konservatif, moderat, dan agresif. 

Investor konservatif hanya bersedia menghadapi volatilitas yang rendah atau bahkan tidak ingin ada volatilitas sama sekali. Investor konservatif mengutamakan keamanan dananya daripada potensi keuntungan yang bisa didapatkan dari dana yang dimilikinya saat ini. Investor moderat siap menerima beberapa risiko terhadap dana yang dimilikinya dengan melakukan penempatan investasi yang seimbang antara instrumen investasi untuk jangka pendek hingga jangka panjang.

Investor agresif berupaya untuk memaksimalkan keuntungan dengan berinvestasi pada instrumen investasi dengan tingkat risiko yang relatif tinggi. 

Jangan serakah
Setiap investor harus jujur dan realistis tentang kemampuan dirinya dalam menghadapi perubahan pada dana modal investasinya. Dalam investasi ada istilah high risk high return. Investasi dengan potensi keuntungan yang tinggi memiliki tingkat tingkat risiko yang tinggi pula.