PLN siapkan strategi baru cegah kelangkaan batu bara terulang

Salah satu langkah yang ditempuh adalah mengubah kontrak-kontrak jangka pendek menjadi jangka panjang.

Ilustrasi eksplorasi batu bara. Unsplash

PT PLN (Persero) akan memperbaiki manajemen guna mengantisipasi terulangnya kelangkaan pasokan batu bara ke pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengubah kontrak-kontrak jangka pendek menjadi jangka panjang.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan, pihaknya bisa melihat pola konsumsi tahunan berbasis pertumbuhan permintaan. Dengan demikian, bisa mengestimasikan berapa kebutuhan batu bara dalam sebulan, tahun berikutnya, hingga beberapa tahun ke depan.

"Kontrak-kontrak jangka pendek kita ubah menjadi jangka panjang yang penuh keandalan. Kita sudah ubah mulai tahun lalu karena kontrak kebutuhan yang jangka panjang. Kita bisa melakukan estimasi selama lima tahun," paparnya dalam diskusi "Economic Challenges", Selasa malam (11/1).

Selain mengubah kontrak, pemantauan juga dilakukan, baik di lapangan maupun digital. Selanjutnya, digabungkan dengan sistem digital Ditjen Minerba Kementerian ESDM. "Kita ubah monitoring pada saat loading," jelasnya.

Lebih lanjut, Darmawan menyatakan, komunikasi dengan penambang juga dilakukan secara intens. PLN pun akan memastikan tongkang dan vessel terpenuhi.