PLN tambah 1,5 GW pembangkit energi baru terbarukan

EBT ini dilakukan di daerah-daerah dengan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) pembangkit listrik yang masih tinggi.

Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (kiri) dalam acara Ngobrol Pagi seputar BUMN bersama PLN di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (17/1/2020). Alinea.id/Annisa Saumi.

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) akan menambah daya 1,5 Gigawatt (GW) kapasitas pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT). 

Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan penambahan kapasitas EBT ini dilakukan untuk menjaga keandalan. 

"Saat ini EBT PLN terpasang 7 GW, dengan kapasitas terbesar dari PLTA sebesar 4,7 GW," kata Darmawan dalam ngobrol pagi seputar BUMN di Jakarta, Jumat (17/1).

Adapun untuk nilai investasi EBT ini, PLN melihat tak semua memiliki harga yang sama. Untuk panas bumi dengan daya sebesar 20 Megawat (MW), harganya bisa Rp11 per kwh. Sementara untuk wind power, apabila arus angin cukup besar, maka akan membutuhkan biaya rendah. 

"Kalau angin tdak kencang dengan investasi sama, produksi rendah, biaya lebih mahal. Kami memang melihat perlu ada fleksiblitas ini," ujar Darmawan.