Politikus Gerindra pertanyakan manfaat hilirisasi bagi masyarakat

hilirisasi semestinya tidak sekadar pelarangan ekspor bahan mentah, pembangunan smelter, dan industri.

Politikus Gerindra pertanyakan manfaat hilirisasi bagi masyarakat. Alinea.id/Bagus Priyo

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah menggencarkan program hilirisasi, termasuk hasil pertambangan, guna mendapatkan nilai tambah. Anggota Komisi XI DPR, Kamrussamad, pun mempertanyakan dampak kebijakan tersebut bagi rakyat.

"[Misalnya] pertumbuhan ekonomi di atas 25% di Maluku Utara, tapi angka kemiskinannya tidak [turun] signifikan. Itulah yang menjadi pertanyaan besar," ucapnya, Jumat (24/2). 

Menurut politikus Partai Gerindra ini, hilirisasi semestinya tidak sekadar pelarangan ekspor bahan mentah (raw material), pembangunan smelter, dan industrinya saja. Namun, juga harus memikirkan ekosistem usaha.

Kamarussamad berpendapat, ini penting ditekankan agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh signifikan. Kemudian, perlu memikirkan tentang pertumbuhan ekonomi berkelanjutan mengingat konsumsi rumah tangga  mendominasi pertumbuhan ekonomi nasional hingga 53,65%. 

"Betul, konsumsi rumah tangga penting karena lebih dari separuh dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi, tetapi kita ingin pertumbuhan ekonomi itu yang berkelanjutan. Berkelanjutannya apa? [Meneruskan program] unggulan Indonesia, seperti pangan dan energi. Kita punya dua-duanya," tuturnya, melansir situs web DPR.