Untuk mencapai target pemasaran, PT PP Properti Tbk akan fokus mengembangan landbank yang telah dimiliki.
Pengembang properti optimistis industri mulai membaik tahun ini. Salah satunya, PT PP Properti Tbk yang menargetkan bisa menggenggam angka pemasaran atau pre sales tahun 2018 sebesar Rp 2,8 triliun atau naik 25% dibandingkan tahun lalu.
Untuk mengejar target itu, perusahaan akan fokus mengembangan cadangan tanah atau landbank yang telah dimiliki seluas 297 hektare (ha). "Seluruhnya akan lanjut produksi di tahun ini," ujar Direktur Utama PPRO Taufik Hidayat, Jakarta, Rabu (3/1).
Dari luas lahan tersebut, jumlah site proyek yang akan dikembangkan mencapai 26 site yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. Antara lain, Cibubur, Depok, Semarang, Bandung, Surabaya dan lainnya.
Perusahaan yang mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan ticker PPRO itu menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1, 8 triliun di tahun 2018. "Sebagian besar dana akan digunakan untuk membayar cicilan landbank, kalaupun ada hutang sifatnya hanya untuk refinancing. Dengan begitu rasio keuangan akan terkendali dimana hutang berbunga akan diminimalisir”, lanjut Taufik.
Selain fokus pada pengembangan landbank yang sudah ada, tahun ini anak usaha PT PP itu juga akan memulai pengembangan
beberapa lokasi transit oriented development (TOD) dan peningkatan pendapatan berulang (recurring income) melalui pembangunan hotel di Lombok dan Labuan Bajo.