PPRO bantah terlibat skandal investasi Jiwasraya

PT Asuransi Jiwasraya (Persero) memiliki 8,51% saham PT PP Properti Tbk. (PPRO).

Direktur Utama PT PP Properti Tbk. (PPRO) Taufik Hidayat saat menyampaikan paparan penerbitan Obligasi Berkelanjutan II PP Properti tahap I di Jakarta, Senin (20/1/2020). Alinea.id/Annisa Saumi.

Saham-saham emiten yang menjadi portofolio investasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT ASABRI (Persero) tercatat mengalami penurunan kinerja. Salah satunya adalah saham milik PT PP Properti Tbk. (PPRO) yang sejak awal tahun hingga hari ini (year-to-date/ytd) terkoreksi 17,6% ke level Rp56 per saham dari Rp68.

Dalam laporan bulanan registrasi pemegang efek per 31 Desember 2019, Jiwasraya diketahui memiliki 8,51% saham di PPRO atau setara dengan 5,2 miliar lembar saham. Sementara, Asabri diketahui memiliki sejumlah 5,33% saham atau setara dengan 3,2 miliar lembar saham.

Direktur Keuangan PPRO Indaryanto mengatakan manajemen PPRO tidak mengetahui bahwa saham mereka dimiliki oleh Jiwasraya dan Asabri. Menurut Indaryanto, begitu Jiwasraya dan Asabri memegang saham PPRO, hal tersebut akan otomatis mengikuti mekanisme pasar dan di luar kuasa manajemen.

"Waktu saham kami naik, kami tidak tahu apakah yang menaikkan itu Jiwasraya dan ASABRI. Yang jelas kami sempat menikmati kenaikan saham ini, terutama investor retail kami," kata Indaryanto di Jakarta, Senin (20/1).

Indaryanto melanjutkan, bagi manajemen PPRO yang terpenting saat ini adalah berusaha memberikan fundamental dan kinerja yang baik. Setiap tahun, kata Indaryanto, ada untung dan dividen yang bisa dibagi ke pemegang saham.