Produk UMKM berpotensi kuasai pasar digital

Ditjen PDT Kemendes PDTT terus berupaya mendorong UMKM, terutama yang ada di daerah tertinggal, agar go digital. 

Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal Samsul Widodo./Ditjen PDT Kemendes PDTT

Dari total produk yang dipasarkan di toko digital atau e-commerce,  75% di antaranya merupakan produk dari luar negeri. Padahal, berbagai produk UMKM di dalam negeri mempunyai kualitas baik dan memiliki potensi sangat besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Karena itu, Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi terus berupaya mendorong UMKM, terutama yang ada di daerah tertinggal, agar go digital. 

"Kami mendorong agar mereka masuk ke pasar digital, karena produknya berkualitas, tapi sering kali mereka belum tahu cara pemanfaatan teknologinya," kata Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal Samsul Widodo dalam acara Dekranasda Go Online Bersama Shopee di Jakarta, Kamis (29/8).

Samsul mengutip data statistik, saat ini jumlah UMKM yang tersebar di berbagai kabupaten/kota sekitar 50 juta. Menurut laporan Indef, secara nasional produk UMKM yang dipasarkan di e-commerce baru sekitar 25%. Artinya, potensi meningkatkan pendapatan UMKM melalui pemasaran secara online masih sangat besar.

"Jika mereka jual Rp100 ribu per produk saja di Shopee dan dikalikan 50 juta jumlah UMKM, itu nilainya sudah Rp5 triliun. Itu baru satu produk," ucap Samsul.