Produksi dan data asimetris jadi tantangan industri perunggasan

Indef menyebut industri perunggasan di Indonesia menghadapi sederet tantangan.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyebut industri perunggasan di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan

Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad mengatakan produksi industri unggas di Indonesia belum optimal. Akibatnya, ketika berhadapan dengan situasi global, Indonesia sulit mempertahankan kebijakannya di World Trade Organization (WTO).

"Persoalan produksi kita tidak optimal. Dalam beberapa pengalaman, kita masih berhadapan dengan ancaman impor dari Amerika Serikat dan Brazil, karena diplomasi yang belum optimal," kata Tauhid dalam webinar Indef, Rabu (11/11).

Selain itu, Indonesia juga harus bersaing dengan produk unggas dari Brazil yang diduga masuk ke Indonesia. Dia menyebut produksi unggas Brazil lebih efisien, sehingga harganya juga lebih murah. 

Persoalan lain yang dihadapi adalah data yang asimetris terkait keseimbangan supply dan demand bibit ayam (day old chicken/DOC), data kandang, karkas, hingga parent stock. Data yang asimetris ini, menurut Tauhid, membuat situasi pengambilan keputusan menjadi tidak tepat dan terlambat.