Komisi VII DPR RI menggelar rapat kerja dengan Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza untuk membahas dampak konflik di berbagai belahan dunia terhadap perkembangan industri nasional, termasuk konflik antara Israel dan Iran hingga perang Rusia-Ukraina.
Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay mengatakan situasi geopolitik dunia yang belakangan memengaruhi stabilitas ekonomi dan industri global. Ia menyebut tema rapat itu relevan untuk mengantisipasi dan merumuskan langkah strategis yang dapat menjaga daya saing industri dalam negeri.
“Salah satu topik yang sangat penting hari ini adalah soal ketegangan global dan sistem keamanan internasional. Ini tentu akan berdampak pada sektor industri kita, baik dari sisi pasokan bahan baku, ekspor-impor, hingga regulasi tarif,” ujar Saleh dalam rapat berlangsung di Kompleks Parlemen, Rabu (2/7).
Dalam paparannya, Wamenperin Faisol Riza menjelaskan berbagai tantangan yang sedang dihadapi industri nasional akibat situasi global, mulai dari terganggunya rantai pasok internasional, hambatan logistik, hingga dinamika harga bahan baku yang memengaruhi produktivitas sektor manufaktur.
Faisol juga menyampaikan bahwa Kementerian Perindustrian terus berupaya memperkuat ketahanan industri nasional dengan mendorong substitusi impor, penguatan hilirisasi, dan peningkatan kapasitas produksi dalam negeri.
Kolaborasi dengan pelaku industri serta dukungan dari DPR, kata Faisol, penting agar kebijakan yang diambil pemerintah tetap responsif dan adaptif terhadap situasi global.
“Kami sedang merancang sejumlah strategi penguatan industri dalam negeri agar tetap kompetitif di tengah tekanan eksternal. Perlu kerja sama semua pihak agar industri Indonesia tetap tumbuh dan mampu menyerap tenaga kerja secara luas,” kata Faisol.
Komisi VII DPR RI menyambut baik langkah-langkah tersebut dan berharap ada koordinasi yang lebih erat antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga legislatif untuk menjaga stabilitas industri nasional di tengah gejolak global.