Program energi baru terbarukan butuh dukungan pemda dan perbankan

Program ini tentu saja membutuhkan dukungan skema finansial, yang perlu dimulai oleh pemerintah daerah,

Ilustrasi/shutterstock

Program pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) di berbagai daerah, membutuhkan dukungan skema finansial yang kuat. Sehingga hal tersebut dapat terwujud dan menggantikan penggunaan energi fosil yang masih dominan di Tanah Air.

"Program ini tentu saja membutuhkan dukungan skema finansial, yang perlu dimulai pemerintah daerah, dan kemudian harus didukung pula oleh sektor perbankan," kata Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia Hindun Mulaika, seperti dilansir Antara, Senin (23/4).

Pengembangan panel surya atap dapat menjadi contoh dari sumbangsih setiap individu atau keluarga untuk mengatasi perubahan iklim dan menghilangkan polusi.

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) siap menganggarkan dana revitalisasi sebesar Rp66 miliar untuk memperbaiki 52 pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) di seluruh penjuru Indonesia yang saat ini dalam kondisi rusak dan belum diserahterimakan kepada pemerintah daerah.

"Dana yang tersedia Rp66 miliar. Tapi, jika ada penilaian lebih lanjut dan dibutuhkan dana lebih, maka seandainya disetujui pimpinan dan tersedia anggaran optimalisasi hasil lelang bias dipergunakan," ujar Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Noor Arifin Muhammad.