Proyek gasifikasi batu bara, jangan bebani APBN

Gasifikasi mengubah batu bara kalori rendah menjadi DME, disebut bisa menggantikan LPG yang pemenuhannya masih didominasi impor.

Ilustrasi tambang batu bara. Foto Pixabay.

Proyek gasifikasi batu bara dengan mengubah batu bara kalori rendah menjadi dimetil eter (DME) untuk substitusi atau pengganti liquefied petroleum gas (LPG) telah dimulai. Digadang-gadang DME bisa menggantikan LPG yang pemenuhannya masih didominasi impor.

Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto meminta pemerintah menyiapkan skema produksi, distribusi, dan mekanisme substitusi DME ke LPG secara cermat. Sehingga proses subtitusi ini tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Dia berpandangan substitusi LPG dengan DME melalui proyek gasifikasi adalah langkah strategis dalam mengurangi ketergantungan impor.

"Namun, pemerintah harus menghitung secara cermat aspek keekonomiannya. Jangan sampai upaya ini malah membebani APBN kita," paparnya kepada Alinea.id, Kamis (27/1).

Mulyanto menekankan pentingnya aspek keekonomian proses substitusi ini. Diharapkan agar harga DME ini bisa bersaing dengan LPG, termasuk juga dengan harga gas alam (LNG) atau kompor listrik.