Proyek geotermal dengan utang Rp2,7 T dibangun 2020

Pemerintah akan membangun proyek pembangkit listrik tenaga bumi (geotermal) dengan utang dari Bank Dunia.

PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI mengajukan dana pinjaman sebesar US$197,5 juta atau Rp 2,765 triliun ke Bank Dunia untuk mendorong pembiayaan proyek pembangkit listrik energi panas bumi (geotermal). / Antara Foto

PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI mengajukan dana pinjaman sebesar US$197,5 juta atau Rp 2,765 triliun ke Bank Dunia untuk mendorong pembiayaan proyek pembangkit listrik energi panas bumi (geotermal).

Direktur Utama SMI Edwin Syahruzad mengatakan dana tersebut merupakan bagian dari usaha pemerintah untuk mendorong pengembangan energi baru terbarukan, dan direncanakan akan mulai berjalan  pada tahun depan.

"Kalau itu bisa bergulir tahun depan sudah bagus sekali," katanya di Jakarta, Senin (28/10). 

Dia melanjutkan, sampai dengan saat ini pihaknya masih dalam tahap finalisasi program untuk mendukung pengembangan proyek geotermal tersebut. Pasalnya, setelah ini proyek geotermal tersebut akan memasuki tahapan yang berisiko tinggi yaitu drilling atau pengeboran.

"Jadi programnya harus disiapkan secara matang termasuk program pertama derisking-nya seperti apa agar itu tetap memenuhi sifat prudent (kehati-hatian)," ucapnya.